Kamis, 23 Oktober 2008

Buku baru dari Universitas Harvard memuat karya Harun Yahya

Universitas Harvard, satu dari pusat penelitian ilmiah terkemuka dunia, telah membuktikan bahwa kreasionisme (paham penciptaan) menjadi semakin bertambah kuat di dunia dan bahwa pusat dunia gerakan ini adalah karya Science Research Foundation (BAV)*. Edisi terakhir buku The Creationists, from Scientific Creationism to Intelligent Design (Kreasionis, dari Kreasionisme Ilmiah ke Perancangan Cerdas) menyediakan ruang khusus yang memuat karya BAV dalam menjelaskan fakta penciptaan. Bahasan tersebut terangkum dalam sebuah liputan berjudul“Creation Museums and the Rise of Global Creationism” (Museum Penciptaan dan Bangkitnya Kreasionisme Dunia) sebagaimana berikut:

Sebuah pemandangan yang tidak biasa terlihat, banyak bermunculan baru-baru ini—museum penciptaan. Museum penciptaan pertama Amerika dijadwalkan akan dibuka musim semi ini di Petersburg, Kentucky. Fasilitas senilai 26,4 juta dolar AS menampilkan robot dinosaurus bersuara dan gedung bioskop tercanggih dengan efek khusus (SFX theater), seluruhnya dirancang untuk meyakinkan para pengunjung bahwa Tuhan menciptakan dunia persis sebagaimana dipaparkan di dalam Alkitab.

Dan itu tidak hanya di Amerika Serikat. Sebagaimana segala sesuatu di masa kini, kreasionisme (paham penciptaan) sedang mendunia, sebagaimana dibuktikan oleh adanya kampanye menggelar museum-museum penciptaan dalam ukuran kecil di seantero Turki (satu yang khas, terletak di sebuah warung kebab di Istanbul, menyambut para pengunjung dengan foto Charles Darwin berbingkai darah yang menetes). Matt Mossman melaporkan dalam majalah SEED edisi bulan ini:

“Dalam kampanyenya yang terakhir, BAV [Bilim Arastirma Vakfi, atau "Science Research Foundation"] telah menggelar lebih dari 80 "museum" di rumah-rumah makan, pusat-pusat perbelanjaan, dan balai-balai kota di seluruh Turki, masing-masing musem dilengkapi dengan fosil, poster dan para sukarelawan yang bersemangat. Para pengikut Adnan Oktar [Harun Yahya] menggunakan siasat yang diambil dari organisasi-organisasi di Amerika Serikat seperti Institute for Creation Research di California, dengan memberitahu para pejalan kaki bahwa evolusi tidak mampu menjelaskan kerumitan makhluk hidup dan bahwa evolusi bertentangan dengan firman Tuhan.”

BAV menjalankan pekerjaan yang lumayan canggih, sebagaimana dibuktikan oleh situs internetnya, yang, menurut Mossman, menawarkan presentasi-presentasi Power Point yang dapat di-download dan pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan para siswa untuk menantang para guru mereka yang cinta evolusi. Dan keterkaitannya dengan para pendukung paham penciptaan asal Amerika Serikat bukanlah sekedar kebetulan –juru bicara BAV pergi ke Amerika Serikat tahun lalu untuk memberikan kesaksian dalam dengar pendapat tentang perancangan cerdas (intelligent design) yang diselenggarakan oleh Kansas Board of Education (Dewan Pendidikan Negara Bagian Kansas). Di luar Amerika Serikat dan Turki, gerakan kreasionis di Inggris dan Australia (yang terlihat kuat secara khusus) mengesankan adanya kecenderungan dunia yang semakin meningkat.

Untuk beberapa lama, paparan rujukan tentang kebangkitan kreasionisme dunia adalah The Creationists: From Scientific Creationism to Intelligent Design (Kreasionis: Dari Kreasionisme Ilmiah hingga Perancangan Cerdas) karya Ronald Numbers. Di bulan November, HUP (Harvard University Press) akan menerbitkan edisi terperinci dari terbitan awal ini, yang melacak perkembangan pemikiran para penganut paham penciptaan selama berabad-abad. Dua bab baru memaparkan rentetan sejarah gerakan perancangan cerdas dan serangan baru kreasionisme dunia, yang dapat kita saksikan dalam contoh-contoh di atas.



Eropa Telah Menyatakan Perang terhadap Islam dan Al Qur’an

Menyusul keputusan Dewan Eropa baru-baru ini tentang larangan pengajaran fakta Penciptaan di sekolah-sekolah, pokok persoalan kedua yang bergulir dalam rencana adalah putusan Pengadilan Eropa untuk Hak Asasi Manusia (ECHR) pada tanggal 9 Oktober bahwa pelajaran agama di sekolah-sekolah Turki adalah pelanggaran terhadap hak pendidikan. Dengan putusan ini, beragam pengubahan perlu dilakukan terhadap cara pengajaran agama di sekolah-sekolah Turki dan, menurut ECHR, bahkan pelajaran agama dengan cara bagaimanapun perlu dicegah.

Pada kenyataannya, pengubahan yang dimaksudkan di sini tidak memiliki tujuan selain menghapuskan sama sekali pendidikan agama, untuk memalingkan generasi muda dari keimanan kepada Allah (Tuhan) dan menanamkan pola pikir materialis dalam diri mereka. Keputusan melarang pengajaran Paham Penciptaan di sekolah-sekolah berdasarkan keputusan Dewan Eropa yang diambil di awal Oktober memiliki tujuan yang sama. Kenyataan bahwa laporan yang dimaksud tersebut menetapkan bahwa hanya teori evolusi yang seharusnya diizinkan di kurikulum dengan jelas menyingkap kekhawatiran bahwa para siswa yang belajar tentang fakta Penciptaan tidak akan tumbuh menjadi materialis. Inilah mengapa Paham Penciptaan telah digambarkan sebagai ancaman bagi Eropa dan keputusan di atas telah diambil. Keadaan yang sama berlaku pada pelajaran agama yang saat ini diberikan di Turki. Khawatir terhadap para siswa yang belajar tentang Islam dan meninggalkan pemikiran materialisme, Eropa saat ini telah menganjurkan dihentikannya pelajaran agama di sekolah-sekolah dengan beragam alasan. Upaya Eropa adalah jelas: menyatakan perang terhadap iman kepada Allah dan Islam.

Tidak ada keraguan bahwa alasan bagi semua ini adalah pembongkaran rahasia ke seluruh dunia bahwa Darwinisme, dan materialisme pendukungnya, keduanya adalah penipuan. Kalangan Darwinis dan materialis telah dilanda ketakutan di hadapan karya Harun Yahya Atlas Penciptaan, yang menunjukkan bahwa makhluk-makhluk hidup masa kini sama persis dengan nenek moyang mereka yang hidup di masa lalu. Mereka sadar bahwa mereka takkan mampu lagi menyebarluaskan penipuan itu sebagaimana telah mereka lakukan selama 150 tahun terakhir. Dunia kini telah menyaksikan bahwa teori evolusi Darwin adalah kebohongan yang sangat buruk. Filsafat materialis, yang mendorong ketiadaan agama, kini sedang berada keadaan sekarat dan di abad ke-21 umat manusia akan terbebaskan dari penipuan semacam itu, insya Allah, dan kembali pada tujuan hakiki penciptaannya. Takut dan terkejut oleh kenyataan ini, kalangan Darwinis-materialis kini tengah berupaya mengambil tindak pencegahan melawan perkembangan luar biasa ini. Tapi apa yang tamat, adalah tamat dan seluruh dunia kini tahu tentang penipuan Darwinis. Siswa sekolah kini sedang melancarkan serangan mereka sendiri melawan Darwinisme dan menolak mempelajari penipuan ini.

Apa yang diinginkan kalangan Darwinis-materialis adalah membangun masyarakat tanpa agama, tanpa sedikit pun keimanan kepada Allah. Namun kenyataannya, masyarakat tanpa agama akan semakin mendorong kemerosotan akhlak, meningkatkan peperangan, pembantaian dan pemberontakan yang mengiringi ketiadaan agama, dan menimpakan bencana bagi seluruh umat manusia. Apa yang perlu dilakukan adalah mendorong orang, khususnya kaum muda, untuk mengikuti nilai-nilai ajaran agama daripada memalingkan mereka dari agama dan menganjurkan filsafat materialis.

Alasan ketakutan yang dialami kalangan Darwinis Eropa sangatlah jelas: Mereka telah menyadari bahwa Penciptaan adalah kenyataan satu-satunya, yang kini telah diketahui seluruh dunia. Mereka membayangkan bahwa mereka mampu menghentikan perkembangan ini dengan melarang pelajaran agama dan menghilangkan Paham Penciptaan dari kurikulum. Mereka yakin mereka akan menang dalam peperangan yang mereka lancarkan melawan iman kepada Allah. (Sudah pasti Allah tak terkalahkan.) Mereka ingin yakin bahwa Darwinisme akan dianut dan diterima, meskipun mereka sangat tahu bahwa ini tidak akan pernah terjadi. Agama keliru atau kebohongan yang dibuat melawan iman kepada Allah tidak memiliki jalan bertahan hidup. Allah Yang Mahakuasa mengungkapkan hal senada dalam ayat-ayat-Nya:

Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu menyifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya). (QS. Al Anbiyaa’, 21:18)

Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang batil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan. (QS. Ar Ra’d, 13:17)

Dengan keruntuhan pasti Darwinisme, pengaruh Darwinis banyak melemah dibandingkan sebelumnya. Berkembangnya nilai-nilai ajaran Islam adalah janji Allah dan akan, dengan izin-Nya, menjadi kenyataan. Isyarat-isyarat ini dapat disaksikan di seluruh dunia. Agama hak-Nya, dengan kehendak-Nya, telah menang. Kaum Darwinis tidak lagi mampu menyesatkan manusia. Permusuhan Eropa terhadap Islam tidak akan mengubah apa pun. Dengan izin Allah, sebagaimana halnya dengan setiap pemikiran menyimpang yang pernah melawan nilai-nilai ajaran Islam, serangan balik yang terkini ini, juga, hanya akan semakin menguatkan agama Islam.

Disalin dari Harun Yahya.com